Aromaterapi belakangan sedang tren, ia kerap menjadi jimat penglaris berbagai produk kecantikan, kesehatan maupun layanan spa dan salon. Bahkan produk pembersih lantai dan obat nyamuk pun mengklaim produknya sebagai produk aromaterapi. Tapi apa iya?
Jadilah konsumen yang cerdas. Sebelum Anda menggunakan produk-produk “aromaterapi” tersebut cari tahu dulu apa itu aromaterapi yang sebenarnya.
Prasyarat aromaterapi haruslah menggunakan essential oil alami yang berasal dari tumbuhan, dan bukan sintetis berbahan kimia. Essential oil amat banyak jenisnya, mulai dari yang berbau harum, lantaran berasal dari bagian bunga seperti rose, lavender, jasmine atau geranium, hingga yang berbau rempah atau herbal karena berasal dari bagian biji, akar, batang atau daun seperti pala, akar wangi, kayumanis dan kayuputih. Essential oil yang berasal dari bunga harganya amat mahal karena untuk mendapat satu mililiter essential oil saja dibutuhkan ribuan kuntum bunga. Walhasil dibuatlah essential oil sintetis nya yang berbahan kimia.
Industri parfum telah lama berhasil mensintesis essential oil seperti rose, lavender ataupun jasmine, wanginya memang mirip namun tidak demikian halnya dengan struktur aromatiknya yang justru berkhasiat untuk pengobatan aromaterapi. Dr.Rachmi Primadiati dalam bukunya “Aromaterapi Perawatan Alami untuk Sehat dan Cantik” mengatakan bahwa essential oil sintetis tidak dapat dipakai untuk aromaterapi. Selain minus stuktur aromatik, essential oil sintetis juga tidak memiliki unsur life force yang terdapat dalam essential oil alami dari tumbuhan.
Sehingga jika ada produk pembersih lantai beraroma lavender dan mengklaimnya sebagai aromaterapi maka patut dicurigai itu adalah essential oil sintetis alias fragrance oil alias perfume oil. Mengapa? Sebab harga minyak lavender alami kurang ekonomis jika dipakai dalam produk pembersih lantai. Lantas bagaimana dengan produk, minyak angin aromaterapi yang belakangan sedang booming? Apakah ia menggunakan essential oil alami? Yang perlu Anda cermati, apakah mempunyai kandungan essential oil alami di dalamnya sebagai prasyarat aromaterapi.
Minyak angin atau minyak gosok tradisional yang kita kenal sebetulnya memakai essential oil alami seperti minyak kayuputih ataupun serai wangi, sehingga ia layak disebut aromaterapi dan mempunyai khasiat kesehatan seperti mengatasi masuk angin, flu dan ketegangan otot. Namun pada minyak angin aromaterapi kandungan apakah yang ia klaim sebagai aromaterapi? Jika itu wewangiannya, seperti aroma rose, lavender, sandalwood, jasmine, green tea dan sebagainya maka Anda sebaiknya cermat memilih. Seperti diuraikan sebelumnya, harga essential oil alami jenis tersebut amat mahal sehingga jika pun benar digunakan maka harga produk tersebut akan dijual cukup mahal. Sebagai ilustrasi, harga per-5 ml minyak rose mencapai ratusan ribu rupiah atau belasan hingga puluhan juta rupiah per-kilo nya. Sementara apple atau strawberry bisa dipastikan adalah essential oil sintetis karena tidak dapat dihasilkan secara alami, kecuali bila harganya teramat mahal. Begitu pun dengan green tea yang bukan merupakan essential oil, bedakan dengan tea tree yang memang merupakan salah satu essential oil primer dalam aromaterapi.
Beberapa jenis minyak angin aromaterapi mengklaim khasiat aromaterapi minyak rose dalam kandungannya, untuk meredakan depresi dan menyemibangkan hormon. Khasiat itu memang benar merupakan sejumlah khasiat minyak rose sebagai Queen Oil, asalkan produk tersebut benar memakai essential oil alami dan bukan sintetis. Jika tidak, maka khasiat aromaterapi itu sesungguhnya hanyalah omong kosong.
Menggunakan wewangian sintetis sebetulnya jamak saja, seperti halnya produk body lotion, sabun atau shampoo yang kerap kita pakai sehari-hari. Namun sebagai konsumen Anda harus mencermati klaim khasiat aromaterapi sebuah produk, jangan sampai terkecoh.
2 thoughts on “Yuk, Cermat Memilih Produk Aromaterapi!”