Aromaterapi belakangan menjadi istilah yang tren untuk merujuk pada perawatan tubuh dengan atribut wewangian yang menyenangkan. Padahal aromaterapi itu bukan sekedar wangi.
Aromaterapi sejatinya adalah salah satu terapi pengobatan holistik yang menggunakan bahan alami berupa saripati tetumbuhan. Guna mendapatkan khasiat aromaterapi yang sebenarnya Anda harus menggunakan minyak esensial alami yang berasal dari tumbuhan dan bukan minyak esensial sintetis bahan kimia, sekalipun memiliki wangi yang serupa.
Minyak esensial jasmine (melati) atau rose (mawar) banyak ditemukan di pasaran dalam bentuk minyak sintetis berbahan kimia. Pasalnya harga minyak esensial jasmine dan rose sangat mahal, untuk beberapa mililiter saja harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah, itu pun kebanyakan telah diencerkan dengan minyak nabati seperti jojoba oil. Walaupun minyak sintetis memiliki aroma yang nyaris serupa dengan minyak esensial aslinya, namun minyak sintetis tidak bisa meniru kandungan zat aktif dalam minyak esensial yang sangat kompleks, padahal zat aktif itulah yang memiliki khasiat bagi kesehatan dan kecantikan.
Selain itu, beredar pemahaman yang keliru soal pemanfaatan aromaterapi. Sebagian besar masyarakat menganggap aromaterapi adalah sekedar wewangian yang dipakai dengan meneteskan minyak beraroma (banyak dijual dalam botol kaca kecil transparan) ke dalam anglo pemanas. Padahal minyak beraroma serupa itu bukanlah minyak esensial yang seharusnya digunakan dalam aromaterapi sebab kebanyakan menggunakan minyak esensial sintetis. Meski begitu, penggunaan dengan cara tersebut tidaklah salah, Anda masih bisa menikmati wewangiannya yang tentu saja bisa membawa sensasi yang menyenangkan perasaan. Hanya saja itu bukanlah aromaterapi. Saya lebih suka menyebut minyak beraroma itu sebagai burning oil aromatic. Namun bagi Anda penderita asma, sebaiknya menghindari pemakaian burning oil aromatic serupa itu sebab bisa memperburuk kesehatan Anda.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pemakaian wewangian kimia sebagai pengharum ruangan bisa menimbulkan gangguan pernapasan.
Kesimpulannya, prasyarat utama agar Anda bisa menikmati manfaat aromaterapi ‘yang sebenarnya’ adalah penggunaan minyak esensial alami (pure essential oil). Pemakaiannya bisa dilakukan dengan banyak cara, seperti memakai vaporizer atau anglo, massage, kompres, berendam, penguapan dsb.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan aromaterapi, antara lain memperhatikan kontraindikasi minyak esensial bersangkutan dengan kondisi kesehatan Anda. Pasalnya sejumlah minyak esensial memiliki kontraindikasi terhadap penyakit tertentu, seperti Rosemary dan Peppermint yang tidak boleh digunakan pada penderita hipertensi. Selain itu, selalu mengencerkan minyak esensial sebelum dioleskan ke tubuh yakni dengan mencampurnya dengan base oil (minyak nabati) dengan konsentrasi maksimal 3%.
Informasi yang bermanfaat soal aromaterapi. Memang ada salah kaprah di masyarakat soal aromaterapi, sejumlah produk minyak angin misalnya mengklaim produknya memakai essential oil seperti rose, sandalwood atau green tea dengan khasiat aromaterapi mengusir stres, antioksidan dsb. Tapi apa benar itu essential oil alami dan bukannya yang sintetis? Soalnya essential oil seperti rose atau sandalwood yang asli harganya sangat mahal, nah kalau green tea itu jelas bukan essential oil tapi fragrance oil atau parfum kimia.
Salam
Minyak Angin Aromaterapi FLOSH | Kaya Khasiat Aromaterapi